Bentrok Antar geng Digagalkan Polisi
Bersenjatakan Gir, Busur, dan Ketapel
REMAJA NAKAL: Lima di antara puluhan remaja yang diamankan karena hendak tawuran di salah satu tanah lapang di kawasan Ring Road. Sejumlah senjata tajam disita aparat.
BALIKPAPAN–Puluhan remaja dari sejumlah geng berbeda saling berhadap-hadapan. Menggunakan sepeda motor dan membonceng penumpang, mereka memadati tanah lapang di kawasan Ring Road, Jl MT Haryono. Beberapa di antaranya terlihat membawa berbagai senjata tajam di antaranya, gir sepeda motor yang diikat menggunakan sabuk bela diri sehingga memudahkan untuk diputar guna menyerang musuh.
Selain itu, ada pula busur yang bagian belakangnya diberi rumbai-rumbai tali rumput Jepang, serta ketapel. Gerombolan massa tadi berusaha mendekat agar bisa saling menyerang. Tiba-tiba aparat Polsek Balikpapan Selatan datang. Massa langsung kocar-kacir berhamburan ke berbagai arah. Polisi yang berusaha mengejar, hanya berhasil mengamankan lima orang pemuda.
Menurut Wakapolsek Balikpapan Selatan, Iptu Yossi Hendrata, pihaknya berhasil menggagalkan tawuran antargeng setelah menerima informasi dari masyarakat. “Ada warga yang resah akan terjadinya tawuran antargeng. Kami dihubungi dan saat itu juga personel meluncur ke TKP (tempat kejadian perkara, Red),” kata Yossi.
Setelah menerima laporan warga, ia melanjutkan, pihaknya mengerahkan anggota yang ketika itu tengah melakukan giat patroli unit kecil lengkap (UKL) pada Sabtu (8/11) malam. Ternyata benar, massa sudah bergerombol di sebuah tanah lapang hendak adu fisik. Mengetahui ada polisi datang, para pemuda tadi langsung berhamburan meloloskan diri. “Lima orang kami amankan, mereka remaja putus sekolah,” tandas Yossi.
Dikatakan Yossi, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa peralatan yang hendak digunakan untuk tawuran. Benda-benda tersebut tergolong membahayakan karena bisa dipakai untuk mencederai bahkan membahayakan keselamatan orang lain. Salah seorang remaja yang diamankan, yakni Ad (14) warga Sepinggan, Balikpapan Selatan mengungkapkan penyebab hampir terjadinya tawuran massal.
Menurut dia, ada salah seorang anggota geng yang menyanyi dan meneriakkan yel yel namun di dalamnya melecehkan salah satu suku. Karena tersinggung ada nyanyian berbau SARA, Ad mendatangi salah satu geng bermaksud menanyakan mengapa sampai berani melakukan pelecehan. “Saya mau datangin orang yang nyanyi itu mas, saya mau ngeliat mukanya.
Trus saya mau tanya, maksudnya kamu nyanyi seperti itu apa,” ujar Ad yang hanya menimba ilmu di bangku sekolah dasar. Belum sempat niatnya terlaksana, polisi datang dan langsung mengamankan gerombolan remaja dari sejumlah geng.
Yossi kembali menerangkan, pihaknya hanya melakukan pembinaan terhadap lima remaja yang berhasil diamankan. “Selain membina, kami memanggil para orangtua dari masing-masing remaja agar mereka tahu dan memiliki tanggung jawab untuk sama-sama menjaga anak-anak mereka,” pungkas Yossi.(dep)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda